Monday, March 11, 2013

Keunggulan dan Kelemahan Pemasaran dengan MLM


Multi Level Marketing atau MLM belakangan ini memang banyak dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam mencari penghasilan tambahan. Apakah anda salah satunya? Intip kiat ini untuk panduan Anda berbisnis!

Banyak ibu rumah tangga yang memanfaatkan waktu luangnya di rumah untuk berbisnis MLM. Bahkan ada lho, yang menjadikan bisnis MLM sebagai penghasilan utamanya. Namun, semua itu bisa terjadi jika sudah sukses pada level tertentu dari jaringan MLM yang diikuti.

Sebenarnya MLM itu apa sih? MLM adalah sebuah bisnis pemasaran atas suatu produk yang dilakukan melalui banyak tingkatan atau level, yang sering disebut dengan up-line (tingkat atas) dan down-line (tingkat bawah). Gampangnya sih, sistem pemasaran dan penjualan atas suatu produk dengan menggunakan sistem jaringan atau networking. Up-line diharuskan untuk mencari down-line sebanyak-banyaknya agar mendapatkan bonus yang berlipat.

Di Indonesia, bisnis MLM makin berkembang dengan pesat dari tahun ke tahun yang menunjukkan bisnis ini mempunyai prospek yang cukup cerah di Indonesia. Alasannya, makin berkembangnya naluri wirausaha saat ini membuat orang berlomba-lomba bekerja keras untuk masa depan yang lebih baik. Kemudian budaya persahabatan dan networking di Indonesia memungkinkan bisnis MLM yang tumbuh dari jaringan dapat berkembang pesat. Faktor pendukung lain di tengah jumlah pengangguran di Indonesia yang semakin membengkak, bisnis MLM ini bisa menjadi solusi karena mampu menciptakan kesempatan kerja yang luas.

Uniknya, bisnis MLM tidak seperti bisnis lainnya yang membutuhkan modal yang besar dan kemampuan yang tinggi. Setiap orang dari latar belakang apa pun dapat menjalankan bisnis ini. Karena suatu manajemen yang mengelola MLM biasanya akan memberikan tambahan pengetahuan bagi anggotanya, baik itu berupa seminar, maupun pelatihan langsung mengenai teknik-teknik pemasaran untuk menjalankan bisnis tersebut.

Lalu perusahaan MLM yang manakah yang sebaiknya kita pilih? Berikut tips khusus untuk Anda :

1. Bila Anda ingin memiliki pelanggan tetap, maka pilihlah perusahaan yang tidak hanya menawarkan barang dan jasa yang seragam, tetapi pilihlah yang memiliki aneka ragam barang dan jasa untuk ditawarkan; dan yang terpenting, memiliki jaminan atas kualitas barang dan jasa yang dijualnya agar bisa ditukar apabila tidak sesuai dengan kualitas yang sebenarnya. salah satunya perusahaan mlm yang paling cepat perkembangnya dan paling banyak peminatnya di indonesia adalah perusahaan mlm melilea.

2. Pilihlah perusahaan yang para distributornya memiliki sistem keberhasilan untuk bisa sukses, di mana sistem tersebut sebaiknya harus sudah teruji dan terbukti mampu mencetak banyak orang menjadi berhasil. Idealnya, sistem tersebut hendaknya bisa dijalankan oleh orang dari berbagai macam latar belakang usia, pekerjaan, pendidikan, jenis kelamin, bahkan oleh mereka yang tidak pernah berbisnis sama sekali. Sistem yang baik biasanya juga menyediakan alat-alat bantu usaha, seperti buku-buku kepribadian, kaset-kaset yang memberikan motivasi dan teknik, serta pertemuan-pertemuan yang bisa dihadiri. Jika ada perusahaan MLM yang menawarkan janji manis hasil besar tanpa harus kerja keras, sebaiknya Anda tinggalkan saja.

3. Nah yang terakhir, untuk menunjukkan suatu perusahaan MLM bonafide atau tidak adalah minimal dengan melihat apakah perusahaan tersebut diterima secara nasional sistem bisnisnya. Biasanya, mereka juga akan mengutarakan visi-misinya bagi kesejahteraan perusahaan dan jaringan distributornya.

Kiat Memilih Bisnis MLM


Multi Level Marketing atau MLM belakangan ini memang banyak dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam mencari penghasilan tambahan. Apakah anda salah satunya? Intip kiat ini untuk panduan Anda berbisnis!

Banyak ibu rumah tangga yang memanfaatkan waktu luangnya di rumah untuk berbisnis MLM. Bahkan ada lho, yang menjadikan bisnis MLM sebagai penghasilan utamanya. Namun, semua itu bisa terjadi jika sudah sukses pada level tertentu dari jaringan MLM yang diikuti.

Sebenarnya MLM itu apa sih? MLM adalah sebuah bisnis pemasaran atas suatu produk yang dilakukan melalui banyak tingkatan atau level, yang sering disebut dengan up-line (tingkat atas) dan down-line (tingkat bawah). Gampangnya sih, sistem pemasaran dan penjualan atas suatu produk dengan menggunakan sistem jaringan atau networking. Up-line diharuskan untuk mencari down-line sebanyak-banyaknya agar mendapatkan bonus yang berlipat.

Di Indonesia, bisnis MLM makin berkembang dengan pesat dari tahun ke tahun yang menunjukkan bisnis ini mempunyai prospek yang cukup cerah di Indonesia. Alasannya, makin berkembangnya naluri wirausaha saat ini membuat orang berlomba-lomba bekerja keras untuk masa depan yang lebih baik. Kemudian budaya persahabatan dan networking di Indonesia memungkinkan bisnis MLM yang tumbuh dari jaringan dapat berkembang pesat. Faktor pendukung lain di tengah jumlah pengangguran di Indonesia yang semakin membengkak, bisnis MLM ini bisa menjadi solusi karena mampu menciptakan kesempatan kerja yang luas.

Uniknya, bisnis MLM tidak seperti bisnis lainnya yang membutuhkan modal yang besar dan kemampuan yang tinggi. Setiap orang dari latar belakang apa pun dapat menjalankan bisnis ini. Karena suatu manajemen yang mengelola MLM biasanya akan memberikan tambahan pengetahuan bagi anggotanya, baik itu berupa seminar, maupun pelatihan langsung mengenai teknik-teknik pemasaran untuk menjalankan bisnis tersebut.

Lalu perusahaan MLM yang manakah yang sebaiknya kita pilih? Berikut tips khusus untuk Anda :

1. Bila Anda ingin memiliki pelanggan tetap, maka pilihlah perusahaan yang tidak hanya menawarkan barang dan jasa yang seragam, tetapi pilihlah yang memiliki aneka ragam barang dan jasa untuk ditawarkan; dan yang terpenting, memiliki jaminan atas kualitas barang dan jasa yang dijualnya agar bisa ditukar apabila tidak sesuai dengan kualitas yang sebenarnya. salah satunya perusahaan mlm yang paling cepat perkembangnya dan paling banyak peminatnya di indonesia adalah perusahaan mlm melilea.

2. Pilihlah perusahaan yang para distributornya memiliki sistem keberhasilan untuk bisa sukses, di mana sistem tersebut sebaiknya harus sudah teruji dan terbukti mampu mencetak banyak orang menjadi berhasil. Idealnya, sistem tersebut hendaknya bisa dijalankan oleh orang dari berbagai macam latar belakang usia, pekerjaan, pendidikan, jenis kelamin, bahkan oleh mereka yang tidak pernah berbisnis sama sekali. Sistem yang baik biasanya juga menyediakan alat-alat bantu usaha, seperti buku-buku kepribadian, kaset-kaset yang memberikan motivasi dan teknik, serta pertemuan-pertemuan yang bisa dihadiri. Jika ada perusahaan MLM yang menawarkan janji manis hasil besar tanpa harus kerja keras, sebaiknya Anda tinggalkan saja.

3. Nah yang terakhir, untuk menunjukkan suatu perusahaan MLM bonafide atau tidak adalah minimal dengan melihat apakah perusahaan tersebut diterima secara nasional sistem bisnisnya. Biasanya, mereka juga akan mengutarakan visi-misinya bagi kesejahteraan perusahaan dan jaringan distributornya.

Cara Kerja Bisnis MLM


Apa yang terbayang dalam pikiran anda saat mendengar kata “MLM” atau Multi Level Marketing?
Seringkali yang terbayang dalam pikiran orang kebanyakan adalah “rekrut orang sebanyak – banyaknya” atau “jualan produk sebanyak – banyaknya dan jadilah salesman” atau yang lebih parah “bisnis tipu – tipu” dan masih banyak lagi imej negative yang melekat pada “MLM”. Hal itu sebenarnya bisa sangat di maklumi, karena dari ratusan perusahaan MLM yang berdiri di Indonesia, yang legal dan tergabung ke dalam Asosiasi Penjualan Langsung Indonesia(APLI) hingga tulisan ini di tampilkan hanya sejumlah 55 perusahaan. Persentase perusahaan yang tidak resmi dan tentunya menwarkan peluang bisnis yang tidak baik lebih banyak, jadi saya rasa wajar saja jika imej MLM menjadi begitu negative.
Oke, saya tidak akan berlarut – larut membicarakan perusahaan yang baik dan tidak baik. Tapi yang ingin saya sharing-kan sepemahaman saya pada tulisan kali ini sebenarnya bukan “Apa yang terbayang dalam pikiran anda saat mendengar kata MLM atau Multi Level Marketing?”, akan tetapi “bagaimana sebenarnya konsep MLM bekerja?”
Alright then, happy reading.
Saat seseorang, -katakanlah bernama A- bergabung dengan sebuah perusahaan MLM, proses seperti apa yang terjadi? Statusnya sebagai apa dalam perusahaan MLM tersebut? Oke, inilah yang terjadi saat A bergabung kedalam sebuah perusahaan MLM :

Saat A join kedalam perusahaan MLM, status-nya adalah sebagai mitra perusahaan MLM. Bukan sebagai pegawai perusahaan MLM tersebut. Analogi yang tepat untuk mengilustrasikan hubungan ini adalah seperti sebuah konter pulsa. Konter pulsa bukanlah pegawai perusahaan penyedia jasa seluler, tetapi mitra perusahaan penyedia jasa seluler tersebut. Hubungan kemitraan ini jelas atas dasar prinsip win – win solution dan menciptakan suatu hubungan hak dan kewajiban antara perusahaan dan mitranya. Perusahaan bertanggung jawab menyediakan produk yang berkualitas untuk didistribusikan. Mitranya bertugas mendistribusikan produk perusahaan. Dari produk yang didistribusikan tersebut, mitra akan mendapatkan keuntungan dari selisih harga yang didapat dari pendistribusian produk tersebut. Penggambaran skemanya kurang lebih seperti ini :

Dalam situasi ini, perusahaan mendapatkan profit dari produk yang terdistribusikan. A pun mendapatkan profit dari produk yang didistribusikan, yaitu selisih antara harga beli distributor dan harga jual ke konsumen. Kedua belah pihak sama – sama untung. Namun, A selaku individu past memiliki keterbatasan dalam jumlah produk yang terjual. Artinya, potensi penghasilan A terbatas.
Maka dari itulah, A membentuk grup atau jaringan distribusi dengan cara mensponsori orang lain.

Nah, skema ini lah yang biasanya memunculkan reaksi – reaksi anti MLM seperti “Wah, kalau begitu nanti ngga adil, B, C, dan D kerja keras sedangkan A tidak bekerja apa – apa” atau “wah, skema pyramid dong ini. Hanya menguntungkan yang diatas saja.” Dan berbagai reaksi – reaksi anti MLM lainnya.
Saya rasa hal yang mendasari hal ini adalah anggapan bahwa mensponsori adalah hal yang sangat mudahdan tidak membutuhkan keahlian dan pengetahuan apa – apa, sehingga akan sangat mudah oleh A mensponsori 3 orang dan lalu 3 orang ini masing – masing mensponsori 3 sehingga ada 9 orang di level 2 dan yang 9 orang ini masing – masing mensponsori 3, dan seterusnya.
Oke, mari kita analisis. Kita ambil sampel B. ketika B disponsori oleh A, apakah B sudah mengerti cara menjalankan bisnisnya? apakah B sudah mampu mensponsori orang? Apakah B Sudah mengerti hal – hal teknis mengenai produk yang didistribusikan? Sudah mengerti cara mendistribusikan produk? Sudah mengerti hal – hal teknis tentang mengembangkan jaringan? Dari sini kita pahami bahwa ketika B bergabung di jaringan A dan menjadi mitra perusahaan, B sama sekali belum paham apa – apa. Kewajiban A – lah membimbing B agar menguasai teknik – teknik mengembangkan jaringan sehingga B dapat menciptakan omset. Skema yang terjadi adalah :

Orang – orang yang A sponsori dan A bimbing masing – masing akan menciptakan omset jaringan. Omset jaringan adalah omset yang tercipta karena A berhasil membimbing orang – orang yang berada di jaringannya. Saya rasa merupakan sesuatu yang adil jika A mendapatkan hasil karena A “membimbing” atau dengan kata lain mempintarkan jaringannya. Dan perlu diingat bahwa membimbing manusia membutuhkan waktu dan keahlian. Membimbing manusia bukanlah suatu pekerjaan yang mudah dan tidak membutuhkan keahlian bukan?
Omset jaringan yang tercipta ini akan masuk ke dalam marketing plan, sebuah sistem pembagian hasil – dihitung dengan seksama dan akan dibagikan kepada masing – masing distributor dalam jaringan yang memenuhi kualifikasi untuk mendapatkan bonus. Bonus akan dibagikan secara proporsional dan sesuai dengan hak masing masing distributor dan sesuai dengan prestasi kerjanya. Marketing Plan yang baik dapat mengenali distributor yang bekerja lebih keras dan lebih cerdas. Sehingga di perusahaan MLM yang baik, bukan hal yang tidak mungkin jika B dapat memiliki penghasilan lebih tinggi dari A. Sehingga di perusahaan yang baik, anggapan bahwa bisnis MLM hanya menguntungkan yang diatas tidak lah benar.

7 Tips Sukses Menjalankan Bisnis MLM Online


1. Berdoa.
Awali semua dengan doa meminta kepada Allah SWT agar dberikan kelancaran dalam menjalan bisnis online MLM ini.

2. Sesuaikan modal dengan kemampuan finansial anda.
Jangan mudah tergoda dengan keuntungan sedemikian rupa dengan modal yang cukup besar. Karena bisnis ini bukan bisnis 30 menit duduk di depan komputer dapat jutaan rupiah. Sesuaikan modal dengan kemampuan finansial yang anda miliki. Baru jika kita sudah yakin dengan kemampuan finansial kita maka silahkan upgrade ke level yang lebih tinggi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar pula.

3. Jangan Memaksa orang lain untuk menjadi downline anda.
Sesuatu di dunia ini bila dilakukan dengan terpaksa tanpa rasa ikhlas di hatinya maka hasilnya pasti tidak akan baik. Selain itu hal ini hanya akan membuang – buang waktu anda dalam mencari downline. Jika ada kemungkinan orang tersebut tertarik, bantu dia terus, berikan support dan juga berikan dia motivasi jika bisnis MLM bisa menghasilkan pundi – pundi rupiah. Jika dari awal nya sudah tidak mau langsung tinggalkan saja.

4. Jangan Malu bertanya.
Jika anda menemui kendala dalam berbisnis ini segera tanya hal tersebut kepada 2 orang yakni Upline dan Pemilik Bisnis MLM tersebut.

5. Perkuat skill anda dalam berpromosi [Belajarlah teknik Internet Marketting].
Kunci utama dalam bisnis online ini adalah downline. Tanpa downline bisnis ini tidak akan jalan. Maka dari itu seperti yang saya katakan di atas maka dibutuhkan teknik promosi yang tepat sasaran.

6. Gunakan Metode Newsletter.
Metode Newsletter adalah teknik membangun daftar nama yang sangat penting untuk keberhasilan pemasaran jaringan seperti MLM ini. Proses yang terus menerus mengirimkan update pelanggan dan feedback dalam newsletter yang pada akhirnya mendorong pelanggan untuk ikut program ini.

7. Buat Downline anda menghasikan seperti anda.
Mengasilkan itu penting. Namun tidak jauh lebih penting jika kita mampu membuat downline anda menghasilkan. Dan ini yang sampai saat ini menjadi tantangan bagi diri saya dan akan saya terus pelajari dan terus saya pelajari. Tujuan atau output dari kiat nomor tujuh ini adalah agar kita belajar menghilangkan sifat rakus dalam diri kita sekaligus belajar bersyukur atas segala pemberian dari Allah SWT.

Pada dasarnya Inti dari bisnis MLM adalah duplikasi, bagaimana menduplikasikan metode yang terbukti sukses dalam mengembangkan jaringan kepada seluruh downline Anda. Semoga sedikit tulisan dan pengalaman saya mengenai Strategi dan Tips Menjalankan Bisnis MLM Online dari saya ini dapat bermanfaat dan berguna bagi rekan – rekan semua. Salam Sukses. .